di sebuah kawasan yang begitu terkenal dengan acara2 jalanan
aku duduk mendengar
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanaaa~~~
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanaaaa~~
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanaa~
aaaaana~~
dia yang mendetikkan aku pada kerinduanku pada ana, terima kasih, hari ini aku tahu aku rindukan ana
beberapa bulan selepas itu barulah aku tahu, yang aku sangat rindukan ana
dan hari itu jadi permulaan kerinduan aku padanya
ana, suara hati mereka yang tak pernah dipedulikan dan dibuang tepi
sayup2 dalam keriuhan orang ramai aku dengar lagi panggilan itu
aaaaaaaaaaaaaana~
aaaaaaaaaaaaaaana~
aaaaaaaaaaaaaaana~
aaaaanaa~~~~
bagaimana aku boleh tak perasan akan kerinduan itu pada waktu itu?
mungkin kerana mati dek kebiasaan dan pendengaran hati
ah
mungkin saja aku buta telinga ketika itu
ana, kini aku dengar panggilanmu dalam telinga hatiku.
wahai insan dan manusia, dengarlah kesayupan itu......ana.......
No comments:
Post a Comment